Harga ika Koi sangat ditentukan
berdasarkan bentuk badan dan kualitas tampilan warna. Koi dengan keindahan
warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini Pemuliaan yang
dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian
koi. Beberapa varietas yang tersebar ke seluruh dunia.
Nilai koi tergantung
dari ukuran, bentuk serta keseimbangan pola dan intensitas warna kulit. Koi
terbaik adalah yang memiliki intensitas, keseimbangan dan kejernihan warna
terbaik. Membeli koi kecil sebaiknya dipilih yang memiliki kepala terbesar,
biasanya akan tumbuh menjadi ikan dengan tubuh besar. Bentuk yang paling baik
adalah seperti torpedo
Persiapan
Kolam
Ikan koi secara alami hidup di air
deras sehingga membutuhkan air jernih dan berkadar oksigen tinggi. Pemeliharaan
ikan koi yang terbaik adalah di kolam sehingga mudah mendapatkan makanan alami
dan sinar matahari untuk merangsang pewarnaan tubuh. Kolam sebagian dinaungai
karena sinar matahari yang terlalu banyak menyebabkan suhu air kolam meningkat
dan air kolam menjadi keruh akibat blooming fitoplankton.
Bila dipelihara dalam kelompok, koi
akan belajar untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi memakan
ikan yang lebih kecil. Koi suka menggali dasar kolam sehingga menyebabkan akar
tanaman rusak.
Cara Budidaya
Kualitas Air adalah
media yang mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat
perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah
sebagai berikut:
suhu air berkisar
24-26oC,
pH 7,2-7,4 (agak
basa),
oksigen minimal 3-5
ppm,
CO2 max 10 ppm,
nitrit max 0,2.
Air yang digunakan harus
terdeklorinisasi atau sudah disaring dan diendapkan 24 jam. Air yang digunakan
untuk pemijahan dan penetasan telur sebaiknya memiliki kandungan oksigen dan
suhu yang stabil. Gunakan aerator untuk menjamin tersedianya oksigen pada kolam,
sedangkan suhu pada bak pemijahan diusahakan sama dengan suhu air kolam dengan
tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang dari 5oC.
Pemberian Pakan
Koi adalah bottom pemakan di dasar dan
omnivora. Meski demikian ia biasa makan apa saja yang bisa dimakan,
seperti pucuk daun, atau berburu cacing di dasar sungai. Maka inilah guna dari
sungut yang ada pada mulut ikan. Pakan buatan untuk pembesaran koi
dapat diberikan dalam bentuk butiran pellet. Sumber protein utama adalah
formulasi kombinasi antara bahan nabati seperti tepung kedelai, tepung jagung,
tepung gandum, tepung daun, dan bahan hewani seperti; tepung ikan, tepung kepala
udang, dll serta multivitamin dan mineral seperti Ca, Mg, Zn, Fe, Co sebagai
pelengkap pakan.
Kualitas pakan sangat menentukan
tampilan warna sebagai daya tarik ikan koi sendiri, sehingga banyak upaya telah
dilakukan dengan menggunakan bahan pakan yang mengandung zat pigmen seperti
karotin warna , rutin dan astasantin . Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh
hewan dan tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan
ganggang, chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting,
udang mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi
menyiapkan pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah
di formulasi sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna
ikan koi.
Pakan alami atau pakan hidup misalnya
cacing darah, cacing tanah, daphnia, cacing tubifex cocok diberikan pada benih
koi (hingga bobot 50 g/ekor) karena lebih mudah dicerna oleh benih sesuai
dengan kondisi sistem pencernaan, selain itu koi juga dapat memakan
phitoplankton dalam kolam.
Jumlah pakan diberikan berdasarkan
jumlah ikan dalam kolam dengan kisaran kebutuhan 3-5 % per-hari, dengan
frekuensi pemberian 2-3 kali per-hari hal ini juga disesuaikan dengan kondisi
ikan dan media air pemeliharaannya.
Menurut pengalaman dan penelitian. Koi
yang dipelihara di kolam Lumpur ternyata memiliki kualitas warna yang lebih
cemerlang dibandingkan dengan yang dipelihara di kolam semen. Ternyata ikan koi
tersebut banyak menyantap ganggang yang memang tumbuh di Lumpur. Ganggang
yang dimakan koi mengandung banyak zat karoten.Banyak makanan sumber karoten
ini sudah dalam bentuk extract sehingga mudah dicampurkan dengan pellet atau
roti.
Cara Pembenihan
Kolam pemijahan harus mempunyai sirkulasi
pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam
harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari.Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat.
Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari.Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat.
Induk yang baik adalah:
yang memiliki pola warna bervariasi yang cerah simetris dengan bentuk tubuh
seperti terpedo dengan berat badan minimal 1 kg. Kebanyakan pembudidaya memilih
untuk membeli koi berkualitas baik untuk calon induk dengan ukuran 5-8 cm .
Secara alami, carp memijah pada
musim semi dan menjadi matang gonad dengan menaikkan suhu air. Induk jantan dan
betina ditempatkan dalam wadah terpisah (untuk menghindari bertelur yang tidak diinginkan)
dan tidak diberi pakan selama beberapa hari.
Koi dapat memijah secara alami dan
buatan yaitu dengan rangsangan hormon yang disuntikkan pada tubuh induk betina
untuk mempercepat proses pembuahan. Penyuntikan ovaprim dengan dosis 0,2 mg/kg
bobot ikan untuk satu kali penyuntikan.
Ovulasi akan terjadi 10 jam setelah
penyuntikan. Sistem pemijahan tanpa pengurutan/stripping ini disebut pemijahan
semi alami yang lebih aman karena tanpa melukai ikan. Bila ikan sulit melakukan
pemijahan alami sehingga perlu bantuan proses pembuahan buatan, maka dilakukan
pengurutan telur dan sperma (stripping) yang merupakan pilihan terakhir.
Induk betina dalam sekali pemijahan
dapat menghasilkan 75.000 telur/kg berat badan. Perbandingan jumlah induk dalam
proses pemijahan adalah 2 betina dan 1 jantan. Biasanya telur yang dikelurkan
oleh induk betina menempel pada ijuk yang tersedia dan segera dibuahi oleh ikan
jantan. Setelah telur dibuahi sebaiknya dipisahkan dari induk, dengan memindahkan
induk dari wadah pemijahan atau sebaliknya telur yang diangkat dan dipindahkan
kedalam wadah penetasan.
Cara Pendederan
Telur yang sudah dibuahi
akan menetas setelah 24-48 jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan
telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan
pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur
habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami
lainnya yang seukuran. Kemudian secara bertahap dapat diberikan pakan buatan
berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan
7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada
kepadatan 20-40 larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan
sekitar 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80Larva yang
berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan (butiran) kering dan dapat didederkan ke
kolam hingga ukuran fingerling (2 gram). Pendederan dilakukan dalam kolam yang
diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan penjarangan
untuk mengurangi kepadatan. Penjarangan bertujuan untuk memberi ruang gerak
yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi
berkualitas baik.
Waktu yang diperlukan
dari telur hingga mencapai ukuran fingerling (2 gram) adalah 6-8 minggu. Sedangkan
untuk mencapai ukuran 5-8 cm diperlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola
dan warna) bergantung dari indukan ikan.
Kualitas koi ditentukan oleh pola
warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna. Pola warna yang simetris
dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik.
Genotip menentukan jumlah dan jenis
sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi
otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung berwarna gelap, begitu pula
sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan mengalami tekanan (stres). Biasanya
ikan yang tumbuh lambat mempunyai warna yang lebih baik daripada ikan yang
tumbuh cepat karena pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh.
Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyimpan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang
berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum
dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas warna tergantung dari jumlah
pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam
pakan.
Masa Panen
Koi tumbuh sekitar 2 cm per bulan
dan pada usia 6 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah
mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir,
dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil
seleksi ini, Koi yang terpilih dibesarkan di dalam bak atau kolam semen sambil
menunggu harga pasar yang baik.
Dalam penampungan akhir ini, ikan
dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang
terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak
terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga
kesegaran air terjamin dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan
kualitas warna tubuh ikan Koi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar